Kebudayaan Kota Semarang
Kebudayaan kota Semarang
Kota Semarang merupakan ibu kota
Propinsi Jawa Tengah yang terletak disebelah utara pulau Jawa, secara geografis
kota Semarang bersebelahan dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten Ungaran di sebelah selatan dan sebelah
timur terdapat Kabupaten Demak. Dari
beribu – ribu penduduk semarang terdapat beraneka ragam budaya dan kekhasan masing-masing. Berkembang beberapa suku seperti Jawa, Tionghua dan Arab, serta memiliki budaya yang
menarik yang merupakan perpaduan budaya-budaya yang dahulunya merupakan cikal-bakal
Semarang. Merujuk pada bangunan sejarah dan nama-nama tempat di kota Semarang,
maka kebudayaan yang pada saat lalu berkembang seperti Islam, Tionghua, Eropa
dan Jawa (pribumi). Keempat kebudayaan tersebut berbaur yang berpengaruh
penting pada perkembangan Semarang tempo dulu. Sisa kebudayaan tersebut masih
berdiri dengan kokoh diterpa budaya modern yang berada disekitar Pasar Johar (Kali mberok).
Tempat-tempat yang menjadi pusat
peradaban budaya yang saat ini masih terkenal dan sebagian hanya tinggal
kenangan (bangunan tua) dibagi menjadi 4 (empat) yaitu : Kampung Kauman,
Kampung Pecinan, Kampung Belanda ( Little Netherland), dan Kampung
Melayu. Kampung Kauman pada tempo dulu merupakan kawasan padat penduduk
keturunan jawa, sekarang keturunan Arab juga banyak. Kampung Pecinan dihuni
sebagian besar oleh keturunan Tionghua dan Kampung Belanda merupakan daerah
pemerintahan dan kota kecil yang sekarang disebut dengan Semarang Kota
Lama. Sementara Kampung Melayu lebih banyak keturunan Arab, dan pada saat ini
masyarakat Jawa lebih banyak berada di daerah kampung melayu.
Penduduk
Penduduk di kota Semarang umumnya adalah suku Jawa.
Mereka menggunakan bahasa jawa untuk bertutur kata sehari-hari. Mereka menganut
agama islam, dan Semarang memiliki komunitas tionghoa yang besar. Komunitas
tersebut sudah berbaur dengan penduduk wilayah setempat dan menggunakan bahasa
Jawa untuk berkomunikasi satu sama lain.
Adat Istiadat Semarang
Sebagai ibukota Jawa Tengah, Semarang memiliki budaya
yang sangat kental. Salah satu tradisi adat dari Semarang adalah perayaan
tradisi Dudgeran. Dari tradisi tersebut, kita dapat melihat percampuran seluruh
budaya yang ada di Semarang. Perpaduan budaya tersebut dapat dilihat pada
“warak endog”, adalah boneka binatang rasaksa yang merupakan mitologis yang
digambarkan sebagai symbol akulturasi budaya di Semarang. Kata warak berasal
dari bahasa arab “wara’I” yang artinya suci. Sedangkan edog (telur) merupakan
symbol pahala yang diterima manusia setelah menjalani proses suci.
Kesenian Kota Semarang
Salah satu kesenian di Semarang adalah tarian. Salah
satu tarian yang sering ditampilkan adalah Tari Semarangan. Tarian ini
merupakan salah satu kebudayaan asli kota Semarang. Tarian ini memiliki tiga
jenis gerakan dasar, yaitu “ngondek”, “ngeyek”, dan “genjot”.
Ketiganya merupakan gerakan baku yang berpusat pada pinggul, gerakan tangan
atau “lambeyan” merupakan sebuah gerakan yang berpusat pada pergelangan
tangan. Bukan
hanya namanya saja yang mirip dengan kotanya, tarian ini merupakan salah satu
kebudayaan asli Kota Semarang, Ada pulaTari Topeng. Jika Anda berpikir kalau para
penarinya menggunakan topeng saat menari, maka Anda benar. Namun, topeng
tersebut tidak dipakai di wajah, melainkan membuat sebuah komposisi gerakan
yang memainkan dua topeng tersebut. Tari Topeng memang lebih menonjolkan pada
busana maupun properti yang dipakai oleh penarinya.
Tari-tarian tradisonal di Semarang,
biasanya dipertunjukkan saat event-event besar atau festival yang ada di
Semarang, seperti Dugderan. Tarian
tradisional Semarang juga tak lepas dari berbagai etnis yang ada seperti Jawa, Cinadan jugaArab.
Gambang Semarang mungkin juga menjadi salah satu
kesenian yang cukup menarik di Semarang. Selain terdiri dari unsur musik,
vokal, dan juga lawak/lelucon, Gambang Semarang juga dipadu dengan tarian
tradisional. Seiring perkembangannya, Gambang Semarang dipadukan pula dengan
seni gerak tari, yang pada masa lampau ditarikan oleh penari-penari transeksual.
Seni tari Gambang Semarang memiliki gerakan yang berpusat pada pinggul
penarinya.
Berdasarkan fungsinya sebagai tontonan atau hiburan bagi warga, selama ini
biaya produksi kesenian Gambang Semarang selalu ditanggung oleh masyarakat
penyelenggara.
Pada perayaan tradisi Dugderan, kita bisa
melihat beberapa percampuran budaya yang ada di Semarang. Perpaduan budaya ini
bisa disaksikan pada Warak Endog, yaitu sebuah boneka
binatang raksasa mitologis yang digambarkan sebagai simbol atau
perwakilan akulturasi budaya dari keragaman etnis yang ada di Semarang. Bagian-bagian
tubuhnya terdiri dari kepala naga (Cina), badan buraq (Arab) dan kaki kambing
(Jawa). Kata Warak sendiri berasal dari bahasa arab Wara’I yang berarti suci.
Dan Endog (telur) disimbolkan sebagai hasil pahala yang diperoleh seseorang
setelah sebelumnya menjalani proses suci. Secara harfiah, Warak Ngendog
bisa diartikan sebagai siapa saja yang menjaga kesucian di Bulan
Ramadan, kelak di akhir bulan akan mendapatkan pahala di hari
lebaran.
Julukan Kota Semarang
Kota Semarang memiliki beberapa julukan diantaranya:
1. Venice van Java: kota semarang
banyak dilaui oleh sungai-sungai, seperti di Venice (Italia) sehingga Belanda
menyebut semarang dengan julukan tersebut.
2. Kota Lumpia: disebut seperti itu
karena semarang terkenal dengan makanan khasnya, yaitu lumpia. Lumpia terbuat
dari akulturasi budaya Jawa dan Cina.
3. Kota Atlas: maksud kota atlas adalah
aman, tertib, lancer, asri dan sehat.
Pariwisata
Beberapa tempat wisata di Semarang:
1. Pantai Maron
Berlokasi hanya beberapa ratus meter
di utara Bandara Ahmad Yani Semarang, Pantai Maron adalah salah satu tempat
wisata di Semarang yang ada di sebelah barat. Pantai Maron menawarkan keindahan
pantai yang eksotis sehingga ramai dikunjungi wisatawan sekitar Semarang pada
akhir pekan. Apabila anda ingin berkunjung ke Pantai Maron, perlu di ingat
bahwa jalan menuju tempat ini masih terbuat dari tanah yang dipadatkan,
sehingga apabila hujan jalanan tersebut akan menjadi licin. Harga tiket masuk
Pantai Maron adalah 3,000 Rupiah.
2. Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah nama sebuah gedung kuno di kota Semarang. Dibangun
pada tahun 1904 oleh Belanda, Lawang Sewu dulunya berfungsi sebagai kantor
perusahaan kereta api Belanda. Nama Lawang Sewu yang berarti seribu pintu
berasal dari bentuk bangunannya yang mempunyai banyak pintu dan jendela. Yang
menarik dari Lawang Sewu adalah suasana mistisnya yang dilengkapi dengan
arsitektur megah khas jaman dahulu. Gedung Lawang Sewu juga mempunyai lantai
bawah tanah yang dulunya difungsikan sebagai penjara. Harga tiket masuk Lawang
Sewu adalah 10,000 Rupiah.
3. Kampoeng Wisata Taman
Lele
Kampoeng Wisata Taman Lele adalah
salah satutempat wisata di Semarang yang cocok untuk mengisi waktu
liburan keluarga. Dengan luas lebih dari 2 hektar, Kampoeng Wisata Taman
Lele mempunyai berbagai macam fasilitas penunjang rekreasi keluarga. Fasiltias
yang dimiliki Kampoeng Wisata Taman Lele yaitu kolam renang, danau buatan,
kebun binatang kecil, taman bermain anak, gazebo, penginapan, dan tempat
pertunjukan. Jalan Walisongo, harga tiket masuk Kampoeng Wisata Taman Lele
adalah 2,000 Rupiah pada hari Senin sampai dengan Sabtu, dan 3,500 Rupiah pada
hari minggu.
4. Pantai Marina
Pantai Marina merupakan sebuah pantai
kecil di sebelah utara kota Semarang. Berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Pantai
Marina adalah tempat wisata di Semarang yang paling disukai untuk kegiatan lari
pagi atau jogging. Pantai yang terletak di sebuah perumahan ini mempunyai
fasilitas kolam renang, speed boat, ski air, dan taman bermain anak-anak.
Bersepeda di sekitar Pantai Marina juga sangat menyenangkan karena suasananya
yang sepi dan sejuk dengan pepohonan.
5. Pantai Tirang
Pantai Tirang adalah sebuah pantai
biru dan bersih yang berlokasi dekat dengan bandara Ahmad Yani Semarang.
Berjarak sekitar 5 KM dari Pantai Marina, Pantai Tirang merupakan pantai
favorit para pemancing ikan kakap putih dan ikan kerapu. Selain itu, di Pantai
Tirang juga terdapat hutan bakau yang menarik untuk dilihat. Pantai Tirang
cocok untuk anda yang lebih menyukai suasana pantai yang sepi.
6. Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah yang
berlokasi di kota Semarang, tepatnya di Jalan Gajah Raya. Gajah Raya adalah
salah satu masjid termegah di Indonesia yang banyak dikunjungi bukan hanya
untuk beribadah saja, melainkan untuk kegiatan wisata juga. Diresmikan pada
tahun 2006, Masjid Agung Jawa Tengah yang memiliki luas lebih dari 7,500 meter persegi
ini mampu menampung sekitar 16,000 jamaah. Selain bangunan utama masjid, di
Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat berbagai fasilitas lain seperti ruang
akad nikah, auditorium, perpustakaan, penginapan, museum budaya Islam, kafe,
toko cenderamata, kereta kelinci, tempat bermain anak-anak, dan lain-lain.
7. Air Terjun Kali Pancur
Air Terjun Kali Pancur adalah salah
satu tempat wisata di Semarang yang paling terkenal untuk kategori
tempat wisata alam. Air Terjun Kali Pancur yang berlokasi di Desa Nogosaren,
Semarang, ini mempunyai ketinggian air terjun sekitar 150 meter , dihiasi
bebatuan alam yang ditumbuhi pepohonan hijau, dan memiliki beberapa goa walet .
Sebelum anda datang berkunjung ke tempat wisata Air Terjun Kali Pancur, saya
sarankan siapkan terlebih dahulu badan anda dan istirahatlah yang cukup karena
anda kan melewati sekitar 900 anak tangga yang cukup melelahkan untuk dapat
menikmati keindahan Air Terjun Kali Pancur.
8. Pagoda Buddhagaya
Watugong
Pagoda Buddhagaya Watugong adalah pagoda dengan ketinggian lebih dari 45
meter dan merupakan pagoda tertinggi di Indonesia. Pagoda Buddhagaya Watugong
yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan merupakan tempat ibadah pemeluk
agama Budha sekaligus tempat wisata di Semarang yang menarik untuk dikunjungi
karena keunikan dan keindahan bentuk bangunannya.
9. Taman Rekreasi Wonderia
Taman Rekreasi Wonderia yang berlokasi di Jalan Sriwijaya adalah sebuah
tempat wisata di Semarang yang buka sejak tahun 2007. Taman Rekreasi Wonderia
mempunyai banyak permainan menarik dan menyenangkan seperti Boom Boom Car,
Kiddy Boat, Super Rally, Ghost House, Space Gyro, Merry Go Round, dan
Typhoon Coaster sehingga sangat cocok untuk anda yang mempunyai anak kecil.
Harga tiket masuk Taman Rekreasi Wonderia adalah 5,000 Rupiah.
10. Curug Benowo
Curug Benowo adalah sebuah air terjun yang berlokasi di Gunung Ungaran,
Semarang dan merupakan air terjun favorit di sekitar Semarang bagi para pecinta
alam. Namun, tempat wisata Curug Benowo ini kurang cocok untuk wisata keluarga kalau
menurut saya, karena perjalanan ke air terjun Curug Benowo cukup sulit dan
melelahkan, kira-kira sekitar 2 jam berjalan kaki di medan yang sempit dan
berba
11. Goa Kreo
Goa Kreo adalah sebuah goa yang
dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk
membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijaga
bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut.
Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata
inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan
kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.
12. Sam poo kong
Klenteng Sam Poo Kong adalah legacy dari Laksamana Cheng Ho, seorang
penjelajah Islam asal Tiongkok, ketika berada di Jawa, khususnya Semarang pada
abad ke-14 Masehi. Ornamen Tiongkok lebih dominan menghiasi klenteng ini
dibandingkan dengan ormanen Islam. Untuk dapat memutari klenteng ini, Anda
harus membayar harga tiket Klenteng Sam Poo Kong (Cheng Ho) sebesar Rp 3 ribu
per orang, atau Rp 15 ribu untuk turis mancanegara.Jangan lupa untuk membawa topi atau
payung saat mengunjungi klenteng di siang hari, sebab panas matahari cukup
terik.Tetapi Anda tidak diperkenankan masuk ke dalam klenteng kecuali Anda bertujuan
untuk sembahyang atau mengambil layanan foto berbayar di klenteng ini yang akan
mengabadikan kunjungan Anda di Klenteng Cheng Ho ini, cukup dengan biaya Rp 30
ribu. Anda akan dipersilakan untuk mengenakan pakaian tradisional khas Tiongkok
yang telah disediakan oleh pengelola Klenteng Sam Poo Kong.
13. Museum Ronggowarsito
Museum
Ronggowarsito berada di sekitar bundaran Kalibanteng(tak jauh dari
bandara Ahmad Yani Semarang). Anda dapat menjumpai museum
provinsi ini di Jln. Abdulrahman Saleh,
Semarang.
Museum Ranggawarsita memiliki 59.814 buah koleksi, terhimpun dari berbagai
macam zaman dan kebudayaan. Jika Anda ingin memasuki museum ini, maka harga
tiket masuk museum Ronggowarsito adalah sebesar Rp 4 ribu per orang (dewasa)
atau Rp 2 ribu (anak-anak). Tersedia 4 buah bangunan dalam museum ini,
masing-masing memiliki koleksi sejarah yang berbeda.
14. Kota Lama Semarang
Kota
Lama adalah salah satu tempat wisata di Semarang di mana Anda dapat menemukan
rekaman tata bangun wilayah berarsitektur Eropa yang ada di tempat ini. Di Kota
Lama, Anda dapat melihat kanal-kanal air yang masih ada hingga kini. Itulah
sebab mengapa kawsan Kota Lama mendapat julukan “Little Netherland”. Landmark
paling menarik di kawasan ini adalah Gereja Blenduq, sebuah bangunan berusia
lebih dari 2.5 abad. Kata blenduq berasal dari bahasa Jawa, yang berarti kubah,
merujuk pada kubah gereja ini. Atapnya yang melengkung dan berwarna merah
terasa kontras dengan dindingnya yang bercat putih. Empat pilar kokoh dan
menara kembarnya yang khas di bagian depan membentuk ciri khas gereja yang satu
ini. Gereja Blendug adalah ikon kota Semarang dan selalu merupakan destinasi
favorit di Semarang bagi para penikmat sejarah dan pecinta fotografi yang ada
di Indonesia.
15. Komplek Pecinan Semarang
Di
Komplek Pecinan, Anda dapat menyaksikan suasana khas Tiongkok yang hidup di
tengah kota Semarang. Dalam kompleks ini, terdapat banyak klenteng.Ada 11
klenteng besar di Semarang, 10 di antaranya terdapat di kawasan Pecinan.
Masing-masing klenteng mempunyai nilai historis tersendiri. Keberadaan komplek
Pecinan ini membuat keberadaan wisata kota Semarang
menjadi semakin semarak.
16. Jalan Pahlawan Semarang
Jalan Pahlawan adalah salah satu jalan terbesar
di Semarang. Jalan ini salah satu penghubung menuju Simpang Lima. Di malam
hari, jalan ini menjadi kawasan wisata baru yang ramai dengan pengunjung,
terlebih di akhir pekan. Anda dapat menemukan banyak jajanan di
sepanjang jalan ini.
17. Pasar Rakyat Simpang Lima
Salah satu land mark kota Semarang adalah kawasan Simpang Lima.
Lapangan ini memang terletak di jantung kota. Disebut Simpang Lima karena
berada di tengah-tengah persimpangan Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad
Yani, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Pahlawan. Berkembangnya fungsi Simpang Lima
menjadi alun-alun merupakan saran Presiden pertama Republik Indonesia yang
menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang sebagai ganti dari Kanjengan.
Alun-alun yang dimiliki Semarang sejak masa pemerintahan Adipati Semarang yang
pertama itu telah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan. Karena itu,
kawasan ini tetap diamsukan dalam daftar wisata semarang.
18. Hutan Tinjomoyo
Hutan Tinjomoyo adalah hutan wisata
yang terletak di Kelurahan Tinjomoyo, Semarang. Ratusan pepohonan tumbuh subur
di sana. Lebih dari 200 jenis terpelihara. Anda akan mendapati pemandangan
alami khas desa jika berkunjung ke hutan seluas 57,5 hektar ini. Hutan
Tinjomoyo memiliki keanekaragaman pepohonan, seperti mahoni, jati, akasia, asem
londo, ketepeng, mangga, kelengkeng, matoa, nangka, dan masih banyak lainnya,
memang telah beralih fungsi. Jika dulu menjadi destinasi wisata, sekarang
fungsinya lebih sebagai paru-paru kota dan daerah resapan air.
19. Kebun
Binatang Mangkang
Kebun binatang ini terletak di perbatasan Semarang-Kendal. Tempat yang
dibuka pada Februari 2007 ini dibangun untuk menggantikan kebun binatang
Tinjomoyo Semarang yang dianggap sudah tak representative lagi. Lokasi baru ini
diharapkan membuat jumlah pengunjung semakin bertambah karena aksesnya lebih
mudah dicapai. Sebab, Bonbin ini terletak di pinggir jalan. Kebun Binatang ini,
sekarang sudah memiliki sekitar 150 ekor hewan yang terdiri dari 40 jenis
spesies. Ada Ular, Rusa, Gajah, Orangutan, Harimau.
20. Tugu Muda
Kawasan Tugu Muda dulu hanya bundaran biasa. Tapi cobalah tengok sekarang.
Sejak dipugar tahun 2008, Tugu Muda jadi tempat dolan yang amat menyenangkan.
Bukan hanya karena taman di sekitarnya kini tampak rapi, semburan air mancur
membuat tempat ini amat romantis di malam hari. Apalagi, Tugu Muda kini juga
diterangi lampu besar di empat titik yang mengelilinginya.
21. Museum Mandala Bakti
Museum Mandala Bhakti terletak di Jalan Soegijapranto nomor 1, persis
berseberangan dengan Tugu Muda. Museum ini mengoleksi benda-benda bersejarah
yang ada kaitannya dengan riwayat Kodam Diponengoro (Jawa Tengah & Daerah
Istimewa Yogyakarta).
22. Bukit Gombel
Taman Tabanas yang lebih akrab disebut
Gombel memberi kesempatan pada Anda menikmati view Semarang. Berkunjunglah pada
malam hari, maka anda bisa menikmati pemandangan kota yang gemerlap. Dari sana Anda bisa menikmati pemandangan
Kota Semarang, dari Jatingaleh sampai Tanjung Emas. Lampu jalanan terlihat
mengular, lampu kendaraan berjalan pelan seperti menyemut. Karena terletak di kawasan atas, Taman Tabanas Gombel terasa lebih
sejuk. Tidak heran jika pada malam hari tempat ini banyak digunakan pasangan
muda atau keluarga bersantai ria.
23. Water Blaster Bukit Candi
Golf
Water Blaster Semarang Graha Candi
Golf adalah wahana permainan air pertama di Semarang. Wahana permainan yang
lengkap membuat objek wisata ini langsung menjadi andalan rekreasi keluarga
warga Semarang. Setidaknya ada delapan unit wahana air yang ada di
water blaster semarang ini. Semua itu dilengkapi sarana penunjang yang aman,
termasuk ruang pertemuan berbentuk kapal pesiar yang bisa digunakan untuk rapat
hingga kapasitas 150 orang. Semua itu patut anda pertimbangkan jika berencana
menikmati wisata Semarang.
24. Stasiun
Tawang
Stasiun Tawang adalah satu di
antara dua stasiun kereta yang berada di Semarang. Stasiun ini mengangkut
penumpang yang akan naik kereta bisnis dan eksekutif. Stasiun Tawang berada di
bagian utara Kota Lama, tepatnya di jalan Taman Tawang nomor 1, Semarang,
Telepon: (024)3544544. Dulu Stasiun Tawang dibangun untuk menggantikan fungsi
Stasiun Tambaksari di Pengapon yang dinilai tidak dapat memenuhi kebutuhan
jumlah pengguna. Itu lantara pada 1870 jalur kereta Semarang-Solo-Yogyakarta
selesai dibangun sehingga jumlah penumpang semakin banyak
25. Masjid Menara (Layur)
Masjid Menara Semarang bukan tempat ibadah
semata. Bangunan itu juga mewartakan sejarah dan cara manusia memperlakukan
manusia. Maka, melalui tanda-tanda semiotis yang melekat padanya, masjid
mengisahkan perjalanan manusia dan pemikirannya. Dilihat dari gaya
arsitekturnya, Masjid Menara merupakan percampuran dari tiga budaya yakni,
Jawa, Melayu, dan Arab. Sejak dibangun pada 1802, bangunan Masjid Menara Layur
diyakini tidak mengalami banyak perubahan.
26. Masjid
Agung Demak, Semarang
Masjid Agung
Demak adalah salah satu masjid tertua di Indonesia. Tahukah Anda, dari sejumlah
tempat wisata di Jawa Tengah, Masjid Agung Demak adalah tempat wisata religi
paling banyak dikunjungi orang setelah Candi Borobudur. Sesuai keyakinan
masyarakat lokal, masjid ini pernah menjadi tempat berkumpulnya para wali yang
menyebarkan agama Islam. Di areal kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa
makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga
terdapat Museum Masjid Agung Demak, Anda dapat menemukan banyak hal mengenai
riwayat masjid ini. Kesemua ini adalah latar belakang mengapa tempat wisata di
Semarang yang satu ini ramai dikunjungi orang.
27. Simpang Lima
Simpang Lima
Semarang adalah
sebuah lapangan yang berada di pusat kota Semarang. Lapangan ini disebut juga Lapangan Pancasila.
Simpang lima merupakan pertemuan dari lima jalan yang menyatu, yaitu Jl. Pahlawan,
Jl. Pandanaran, Jl. Ahmad Yani, Jl. Gajah Mada dan Jl A Dahlan. Di sekitarnya berdiri hotel-hotel berbintang dan pusat perbelanjaan. Diantaranya Hotel Ciputra, Hotel
Horison, Hotel Graha Santika, Mall Ciputra, E Plaza, Plaza Simpang Lima,
Ramayana. Lapangan ini merupakan pusat keramaian warga Semarang setiap hari
Sabtu-Minggu. Terutama pada hari minggu pagi tempat ini hanya diperuntukkan
bagi pejalan kaki dan bersepeda.
28. Taman KB
Taman KB yang terletak
di Jalan Menteri Soepeno Kota Semarang tepat di depan SMA 1 Semarang merupakan
salah satu taman yang ada di jantung Kota Semarang yang masih menarik bagi
sebagian masyarakat untuk dijadikan sebagai tempat untuk sekedar bersantai
sejenak melepas kepenatan dari rutinitas kerja sehari-hari. Di Taman KB yang
banyak ditumbuhi pepohonan senantiasa memberi kenyamanan tersendiri dengan
semilirnya angin yang menjadikan suasana menjadi adem dan nyaman.
28. Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan
candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat
sembilan buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendraabad ke-9 (tahun 927 masehi). Candi ini
memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian
sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin
(berkisar antara 19-27 °C). Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung
Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, obyek wisata ini
juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata
berkuda.
Makanan Khas Semarang
Di bawah ini terdapat beberapa contoh makanan khas Semarang,
diantaranya:
1. Bandeng presto
Makanan ini
adalah masakan yang paling khas dan paling terkenal dari kota Semarang. Bahan
utamanya tentu saja ikan bandeng. Ciri yang paling khas dari bandeng presto
adalah duri ikan yang sudah lunak dan mudah diamakan.Bandeng presto
ialah bandeng yang dimasak dalam panci bertekanan tinggi (presto). Dikemas
dalam kemasan kedap udara, bandeng presto bisa awet bermingu-minggu jika
disimpan dalam kulkas. Biasanya, bandeng presto digoreng begitu saja atau
dibalut telur. Tersedia sambal khusus sebagai pelengkap. Enak dibuat cocolan
bandeng untuk disantap dengan nasi putih yang pulen panas. Saat ini bandeng
presto dijual makin bervariasi. Ada bandeng presto kremes, otak-otak bandeng
hingga bandeng yang ‘diselimuti’ telur. Untuk pilihan oleh-oleh, bandeng presto
original adalah pilihan terbaik.
2. Lumpia
Kuliner
khas peranakan China ini telah melekat kuat sebagai penganan khas Semarang. Ada
empat sentra utama penjaja lumpia. Yaitu di Gang Lombok, Jalan Pemuda, Jalan
Mataram, Jagalan serta Jalan Pandanaran Semarang. Masing-masing memiliki ciri
khas walaupun pengelolanya masih punya ikatan keluarga.
Lumpia Gang
Lombok no 11 bisa jadi warung lumpia tertua. Kini sudah dikelola generasi
ketiga. Warungnya terletak di dekat Klenteng Tay Kak Sie, sekitaran Pasar Johar
Semarang dan tidak buka cabang. Mereka menyediakan dua jenis lumpia, basah dan
goreng. Kulit lumpia terasa lembut dengan isian yang padat. Paduan rebung muda,
udang dan telor terasa pas dan tidak berbau, enak dinikmati bersama saus dan
daun bawang segar.
3. Wingko Babat
Wingko babat
terbuat dari beras ketan dan juga kelapa. Pada awalnya wingko babat berasal
dari daerah babat, Jawa Timur. Akan tetapi seiring waktu, makanan tersebut
menjadi ciri khas Semarang.
4.
Tahu gimbal
Tahu gimbal
adalah makanan khas Semarang yang terdiri tahu goreng, gimbal, tempe, irisan
kol dan disiram dengan sambal kacang. Nyam! Anda bisa mencoba kuliner ini di
Simpang Lima. Harga seporsinya, sekitar Rp 10 ribu. Murah meriah dan perut pun
kenyang.
5. Es conglik
Tak
lengkap ke Semarang sebelum mencoba es conglik. Anda bisa mencicipinya di
Simpang Lima tepatnya, di samping Hotel Citraland, atau di Waroeng Semawis,
area Kawasan Pecinan Semarang.Es conglik memiliki sepuluh citra rasa yang segar
dan dijamin tanpa bahan pengawet. Beberapa rasanya adalah coklat, sirsak,
kopyor, leci, kelengkeng, belewah, kacang ijo, durian, dan alpukat. Seporsinya,
es ini seharga Rp 9 ribu. Benar-benar pelepas dahaga! Cong Lik sendiri berasal
dari kata “Kacung Cilik” atau pembantu kecil. Sebab pemilik es puter ini,
Sukimin, saat kanak-kanak dulu pernah menjadi pelayan orang Jepang yang tinggal
di Hotel Jansen, Semarang. Dulu Sukimin memulai bisnis es puter di malam hari
sebab tidak mampu menyewa warung untuk jualan. Kini Es Cong Lik bisa dinikmati
di siang hari.
6.
Tahu Pong
Selain tahu
gimbal, tahu pong juga merupakan makanan khas Semarang. Tahu pong adalah tahu
goreng yang garing dan gurih. Saat digigit, tahu ini tidak berisi apapun atau
kosong (kopong). Oleh sebab itu, tahu ini dinamakan tahu pong.
Tahu Pong enak disantap saat panas. Lalu dicocol petis udang yang encer, berteman acar dan ulekan kasar cabai hijau. Rasanya sungguh membuat ketagihan. Harga seporsi tahu ini adalah Rp 6 ribu saja. Anda bisa menemukan penjual tahu pong di Simpang Lima, atau yang terkenal adalah di Jl Gajah Mada, berseberangan dengan Gereja Bethel.
Tahu Pong enak disantap saat panas. Lalu dicocol petis udang yang encer, berteman acar dan ulekan kasar cabai hijau. Rasanya sungguh membuat ketagihan. Harga seporsi tahu ini adalah Rp 6 ribu saja. Anda bisa menemukan penjual tahu pong di Simpang Lima, atau yang terkenal adalah di Jl Gajah Mada, berseberangan dengan Gereja Bethel.
7.
Pisang Plenet
Mumpung
masih di seputaran Gajah Mada, sempatkan mencoba pisang plenet. Dalam bahasa
Jawa, plenet berarti penyet. Diplenet berarti dipenyet atau ditekan. Pisang
dibakar diatas bara api hingga layu dan berwarna kecoklatan, lalu diplenet
menggunakan papan kecil seperti talenan. Kemudian pisang dioles margarin. Ada
tiga pilihan rasa, yaitu meises, selai nanas dan gula putih. Selanjutnya,
satu pisang plenet lainnya ditangkupkan, seperti sandwich. Untuk
pisang plenet, digunakan pisang kepok raja yang benar-benar manis dan
berwarna kuning. Pisang jenis ini banyak didapatkan di pasar-pasar di Semarang,
berbeda dengan kepok putih yang terasa sepat dan biasa dijadikan makanan
burung. Jika penasaran, berburulah di sore hari ketika gerobak-gerobak penjual
pisang plenet mulai berdatangan. Satu porsi pisang plenet dijual dengan harga
Rp6000.
8. Kue Lekker Paimo
Jauh
sebelum ragam crepes melanda mal ibu kota, Semarang sudah punya kue lekker.
Yang terkenal ialah kue lekker Paimo. Sudah beroperasi sejak 1978 di lapak kaki
lima depan SMA Kolose Loyola, Jalan Karanganyar Semarang. Tidak terlalu jauh
dari Rumah Sakit Telogorejo, Semarang. Yang istimewa dari kue lekker Paimo
ialah sambal pedas dan isian yang yahud! Kalau biasanya kue lekker tersaji
tipis dengan isian gula pasir, meises ataupun potongan pisang, maka kue lekker
Paimo tersaji dalam dua ketebalan. Yang tipis kering disebut tipker. Ada pilihan
karamel dan coklat. Sedangkan yang tebal memiliki varian isi antara lain telur
sosis keju, keju abon, jagung manis, hingga telur sosis tuna keju. Jika
tak suka pedas, lebih baik wanti-wanti sejak awal. Nikmati selagi panas dan
rasakan juga sedapnya irisan daun bawang yang ditabur dalam isian kue lekker
tebal ini. Kue Lekker Paimo buka dari pagi hingga sore hari. Tidak jauh dari
Lekker Paimo terdapat Asem Asem Koh Liem yang juga banjir peminat.
9.
Nasi Gandul
Sebetulnya
makanan ini termasuk kuliner khas Pati, sebuah kota tidak jauh dari Semarang.
Tapi jika tak sempat mampir Pati, bolehlah mencoba di Semarang. Dua warung nasi
gandul yang terkenal di Semarang ialah Nasi Gandul Pak Memet di Jalan Dr Cipto
dan Nasi Gandul Pak Subur di depan Rumah Sakit Umum Telogorejo. Nasi Gandul,
aslinya dari Pati tapi mudah dijumpai di Semarang. Nasi Gandul berwujud nasi
putih hangat yang disajikan bersama lauk dari sapi, bisa daging, lidah, jeroan,
paru, apapun bagian lainnya dari badan sapi. Lalu diguyur kuah campuran kaldu
dan santan berwarna kecoklatan, keruh dan encer. Sebagai pelengkap ialah jeruk
nipis, tempe yang digoreng garing serta sambal. Paling enak dinikmati sembari
diselingi teh manis panas. Porsi nasi biasanya sedikit saja, dengan kuah yang
‘banjir’ diatas alas daun pisang. Karena itu wajar jika banyak pengunjung yang
minta tambah hingga 3-5 piring! Nasi Gandul paling nikmat disantap pada malam
hari. Apalagi saat hujan. Tapi hati-hati yang punya kolesterol tingi ya!
10. Mi Kopyok
(Mi Lontong)
Makanan yang
dijual di pagi hari ini berupa mie kuning dicampur tauge dan remah karak atau
gendar, semacam kerupuk dari nasi. Kemudian, disiram kuah berupa air bawang
putih, ditaburi daun seledri dan bawang goreng lalu diberi kecap manis. Meski
membuat mie kopyok sangat mudah, biasanya orang Semarang suka beli di salah
satu penjual yang terkenal, Mie Kopyok Pak Dhuwur. Warung tenda sederhana ini
terletak di Jalan Tanjung, di belakang kantor PLN. Harganya ringan di
kantong, cuma Rp7000 saja. Tapi rasanya, cukup lah untuk memulai petualangan
kuliner yang mengesankan di Semarang.
11. Nasi Ayam
Semarang
Jika Anda
pernah menyantap nasi liwet khas Solo, maka Anda akan menemukan kemiripan pada
nasi ayam semarang. Nasi yang digunakan ialah nasi gurih, berlauk suwiran
daging ayam, sambal goreng labu dan krecek, dilengkapi tahu bacem ataupun tahu
putih dan kuning, serta telur pindang yang kecoklatan. Racikan itu kemudian
diguyur kuah santan kuning yang gurih. Agar tambah sedap, lengkapi dengan
sambal dan kerupuk. Jika suka, santap bersama sate jerohan yang tersedia.
Nasi ayam
ada yang disajikan langsung di pincuk daun pisang, atapun piring dengan alas
daun pisang. Beberapa warung nasi ayam yang bisa dicoba ialah Nasi Ayam Bu Wido
di Jalan Melati Selatan, Nasi Ayam Bu Nyoto di Jl MT Haryono (buka malam hari),
serta Nasi Ayam Karangkojo di depan RS Telogorejo, Simpang Lima. Di
warung nasi ayam Bu Nyoto, sepincuk dihargai Rp10 ribu, dengan krupuk gratis
semau Anda.
Refrensi :